PORTALJATIM.ID, PAMEKASAN – Acara pertemuan para Alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Ma’had Al Aliyah Langger Tenga Tengginah Desa Tattangoh Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan Madura berjalan Sukses, Rabu (4/1/2023) siang.
Tepat di awal tahun baru ini para alumni reuni yang mana saat ini Ponpes Ma’had Al ‘aliyah tengginah ini sedang di asuh oleh KH. Quraisy bin Abdul Muqtadir Shinhaji dan di bantu oleh para kerabatnya KH.Qoid Al Gher Muhajjalin bin KH. Ihsan Shinhaji dan KH. Azizi Ihsan Shinhaji dan para kiyai- kiyai lain yang mana masih ada ikatan kerabat.
Acara pertemuan alumni ini sudah menjadi rutinan dan menjadi kesempatan para alumni Madura untuk saling bertemu di pondok setiap dua bulan sekali di hari Rabu.
Dari berbagai pelosok di Madura semua para alumni berdatangan mulai dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep semuanya berangkat dari rumah masing-masing hanya ingin mempererat tali silaturahmi antar alumni dan menyambung tali antar guru dan santri untuk tetap mendapatkan ridho dari guru dan barokahnya.
Acara di siang ini di hadiri oleh para tokoh-tokoh ulama se-Madura yang pernah nyantri di Ponpes ini. Mulai dari KH. Ainul ghur Shinhaji, KH. Muqoddas, KH Azizi Ihsan, KH. Hafidz Ainul ghur, KH Jamalul Akbar Ridwan, KH Faris, KH. Massyat Ainul ghur, KH. Fahim, KH. Shohibul Buroq, dan kiyai-kiyai lainnya yang ikut hadir juga dalam setiap dua bulan sekali.
Acara rutinan ini pasti akan di adakan pembacaan kitab dan memberikan peluang tanya jawab bagi para alumni yang ada pertanyaan dari berbagai masalah dalam menanggapi hukum Islam yang di lakukan setiap harinya.
“Alhamdulillah kita bisa berjumpa lagi dalam pertemuan setiap dua bulan sekali” ujar KH. Hafidz selaku menjadi wakil dari pada semua kiyai untuk membaca kitab dan memberikan keterangan kepada para alumni tentang pengetahuan ilmu agama Islam.
“Semoga kita bisa sadar dengan datangnya tahun baru ini kita sudah bertambah umur dan juga tentu kita sudah tambah lebih dekat kepada kematian” ucap KH. Hafidz.
Lanjut KH hafidz berkata “Maka dari itu para ulama melarang umat Islam bersenang-senang dengan datangnya tahun baru karena hakikatnya umur kita tambah kurang dan tambah lebih dekat kepada kematian seperti dauh Habib Abdullah bi alawi Al Haddad jaman sekarang itu terbalik yang harusnya bikin takut malah merasa gembira dan yang harusnya bikin gembira malah takut dan dengan datangnya tahun baru tentunya kita semua lebih dekat kepada kematian tetapi malah di buat senang untuk bersenang-senang” tandasnya.
“Semoga tahun yang telah terlewati (2022) semoga dosa-dosa kita di ampuni oleh Allah SWT dan semoga semua amal ibadah kita di terima oleh Allah SWT semoga kita semua bisa lebih giat dalam melaksanakan ibadah dan bisa lebih semangat untuk bisa menjauhkan diri dari maksiat” harap KH. Hafidz.
KH. Hafidz juga mengatakan kepada para alumni yang hadir jangan lupa bersyukur tentang nikmat yang telah Allah beri kepada kita contoh nafas adalah salah satu nikmat yang telah Allah beri kepada kita apakah kalian tau berapa banyak nafas yang keluar setiap harinya dari kita ulama habib Salim as syatiri berkata nafas yang keluar dari diri kita setiap harinya sebanyak 24.000 nafas bagi orang normal maka bagaimana mungkin kita tidak bersyukur pada nikmat yang telah Allah beri kepada kita, terang KH hafidz.
Seperti dauh Imam Hasan bashri andaikata kalian liat tentang kaum-kaum terdahulu yang mana kalian akan mengatakan bahwa kaum itu termasuk dari orang-orang gila karena orang-orang itu tidak pernah berhenti untuk ibadah sama sekali dan sebaliknya andaikata orang-orang dulu itu liat tentang kaum-kaum yang sekarang maka kaum-kaum terdahulu akan mengatakan bahwa kaum-kaum yang sekarang seperti halnya iblis karena selalu berbuat maksiat kepada Allah dan tidak menggunakan nikmat Allah untuk berbuat kebaikan, tambah KH. Hafidz.
Semoga kita bisa lebih giat ibadah dan bisa menjauhkan diri dari maksiat dengan datangnya tahun baru ini, berharap KH. hafidz sambil mengangkat tangan dan di ikuti oleh para hadirin.
Banyak ilmu yang bisa di serap di pertemuan tersebut banyak juga permasalahan tentang pertanyaan-pertanyaan para alumni tentang ilmu agama yang terpecahkan.
Banyak juga canda gurau yang terlontar pada pertemuan tersebut dan kemudian di akhiri dengan syaroful Anam sekaligus do’a yang di pimpin oleh KH. Ainul ghur Shinhaji kemudian di tutup dengan doa yang di bacakan oleh KH. Fahim.
(Achmad T)