Berita

Rutinan Ma’jlis Ta’aruf dan Ta’rif Qorobat (Ma’rifat) Ke 12 Berjalan Sukses

347
×

Rutinan Ma’jlis Ta’aruf dan Ta’rif Qorobat (Ma’rifat) Ke 12 Berjalan Sukses

Sebarkan artikel ini
IMG 20230724 WA0054

PORTALJATIM.ID, PAMEKASAN – Acara Majlis Ta’aruf dan Ta’rif Qorobat (Ma’rifat) ke 12 (dua belas) yang sudah di adakan setiap tahun sekaligus haul 4 (empat) Buyut di Desa Badung Tattangoh Proppo Pamekasan berjalan sukses. Pagi (23/7/2023).

Sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat khususnya di Pulau Madura mengadakan acara Haul para sesepuh-sesepuhnya sembari mengenang dan mengenalkan akhlak dan ilmu para sesepuh-sesepuhnya kepada anak-anak dan cucunya.

Guna bisa di teladani dan bisa menjadi cermin besar kepada generasi-generasi penerusnya di masa yang akan datang acara Majlis Ta’aruf dan Ta’rif Qorobat (Ma’rifat) sekaligus Haul ke empat Buyut di Pulau Madura ini sudah berjalan aktif setiap tahun, bahkan saat ini sudah sampai pada bilangan yang ke 12 kali (dua belas).

Bahasa Buyut di Madura di artikan dengan kata sesepuhnya atau suri teladannya dalam menjalankan kelakuan-kelakuan yang baiki mulai dari ibadahnya, akhlaknya, ilmunya,dan cara munajatnya kepada Allah.

Semuanya patut di teladani oleh segenap keturunannya. Maka karenanya di adakanlah haul ke empat Buyut ini yaitu:

1. Buyut Abdul Mannan Kosambih

2.Buyut Su’adi Batuampar.

3.Buyut Abdurrohman Ajih Toket

4.Buyut Alawi Jenggu’ Angsokah.

Semua keturunan ke empat Buyut ini yang sudah menyebar kemana-mana bahkan ada yang di Pulau Jawa kompak melakukan Haul sekaligus mempererat tali silaturahmi antar para sanak dan family setiap tahun sekali.

Hadir pada acara Ma’rifat dan Haul ini ratusan Ulama dan Masyarakat yang masih terikat darah dan aliran dari ke empat Buyut yang membanjiri Pesarean Ombul Badung Tattangoh Proppo Pamekasan dengan manusia.

Kh Zainal Arifin Djazuli Tengginah selaku Ketua Umum Panitia Majlis Ta’aruf dan Ta’rif Qorobat (Ma’rifat) saat ini berkata di atas panggung sambil berdampingan dengan wakilnya Kh Imam Romli Batuampar.

“Mungkin yang hadir di sini adalah paman saya, kakek saya, kakak saya, adek saya, pona’an saya, dan segenap family yang telah datang kesini kami sangat ucapkan terima kasih,kepada semuanya saya sangat menghormati ” dawuh Kh Zainal panggilan akrabnya.

Lanjut Kh. Zainal menyampaikan yang pertama saya sampaikan bahwa saya selaku Ketua Umum Ma’rifat sudah sampai di penghujung mandat.

Karena memang masa jabatan beliau (Kh Zainal Arifin) sudah berjalan selama tiga tahun dan sampai pada masa jabatannya.

“Maka dari itu saya dan wakil saya (Kh Imam Romli Batuampar) mohon ijin undur diri karena memang telah sampai ke masa jabatannya, dan selanjutnya akan di adakan pemilihan ulang”

“Saya mohon maaf jika selama saya menjadi Ketua ada hal-hal yang kurang berkenan dan kurang baik dan saya ucapkan terimakasih banyak karena mempercayakan saya untuk menjadi Ketua Umum Ma’rifat, bukan berterima kasih karena telah menjadikan saya sebagai Ketua” imbuh Kh Zainal.

Lanjut beliau menyampaikan seraya memohon Do’a kepada hadirin agar selama 3 tahun menjadi amal Sholeh dan menjadi amal yang di terima oleh Allah SWT dan di ridhoi oleh Baginda Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam juga mendapatkan barokah dari para Buyut.

“Mohon do’akan saya semoga selama saya menjadi Ketua Umum Ma’rifat menjadi amal Sholeh dan di terima oleh Allah SWT, di terima oleh Baginda Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam, dan mendapatkan barokah para Buyut yang di adakan Haul sekarang. Semoga Acara Ma’rifat ini tetap aktif sampai akhir zaman bahkan sampai hari kiamat” pungkasnya.

Baca Juga :  Jaga Aset Negara Pemkab Probolinggo Pasang Portal Diruas Jalan Klenang-Malasan

Maka karena itu ikut berdiri dan mendekat pada Kh Zainal Arifin yaitu Kh Ali Karrar Shinhaji Selaku Mantan Ketua Umum Ma’rifat sebelumnya dan sekarang menjabat sebagai penasehat seraya menambahkan sepatah kata.

“Saya atas nama penasehat di dalam Majlis Ta’aruf dan Ta’rif Qorobat (Ma’rifat) ini ingin menjelaskan perkataan yang kurang jelas barusan” dawuh Kh Ali Karrar di samping Kh Zainal Arifin.

Lanjut Kh Ali Karrar menyampaikan Sesungguhnya Kh Zainal bukan menyatakan undur diri seterusnya melainkan beliau (Kh Zainal) menyatakan kesiapannya untuk undur diri jika memang sudah tidak terpilih lagi dalam pemilihan ulang.

“Karena maju dan mundurnya Ketua Majlis ini bukan kehendak sendiri melainkan hasil dari pemilihan ahlussuro”imbuh Kh Ali Karrar.

“Jadi karena sekarang sudah sampai tiga tahun maka akan di adakan kembali pemilihan Ketua Umum” pungkasnya.

Di dalam acara Haul ini juga di adakan pembacaan Yasin dan tahlil yang di hadiahkan kepada para Almarhum para Buyut dan Family nya yang tercatat sebagai berikut:

1.Buyut Abdul Mannan Kosambih, Buyut Be Sekanteh, Buyut Abdul Faqih

2. Batuampar, Buyut Besania, Buyut Su’adi, Buyut Husain, Buyut Syamsuddin Berruk, Buyut Lukman Bulu

3.Toket, Buyut Abdurrahim Ajih Toket, Buyut Alawi Sepuh, Buyut Arif, Buyut Abdullah Sepuh, Buyut Syafi’i, Buyut Kariman, Buyut Alawi Muda, Buyut Abdullah muda, Buyut Carek, Buyut Ubaidillah, Buyut Ustman dan istrinya Nurinti, Buyut Fatimah, Buyut Beta, Buyut Bate, Buyut Ratnati, Buyut Murtalam, Buyut Nurinten, Buyut Besare, Buyut Abu Hafsi, Buyut Kasri

4. Angsokah, Buyut Alawi Jenggot, Buyut Surin, Buyut Khatijah,

5. Ombul, Buyut Nurisa, Buyut Jauhar, Buyut Darmasi, Buyut Abdul Kabir

6. Kadungdung, Buyut Dzu ‘Alamah, Buyut Sayyidil Kubro, Buyut Jumadil Kubro, Buyut Muallam, Kuros

7. Bulu, Buyut Bandul Qodir Paka, Buyut Abdul Hasan/Kasan

8. Todungih, Buyut Sayyidin Paka, Buyut Inni Paka, Buyut Tarbiyah Paka, Buyut Halimah Paka.

9. Panjelin, Buyut Halimah Panjelin.

10. Pengarengan, Buyut Marana.

11. Ombut Tengah, Buyut Ahmad Zaini Nura.

12. Nyampolong, Buyut Rustammaji.

13. Sumber Anyar, Buyut Hamidah, Murti.

14. Selarom, Buyut Rahmat Talar, Buyut Agung Mikker.

15. Probolinggo, Buyut Hamzah, Buyut Gimbal Abu Hamidin, Buyut Ramdau, Buyut Rancang.

16. Nampoh, Buyut Abdurrohman

17. Buker, Buyut Badurrohim

Sedangkan yang hadir untuk pemberi tausiah atau nasehat pada saat ialah Habib Ali Ridho bin Ahmad Al Haddad Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ihsan Telangoh Sumenep Madura.

Beliau Al Habib Ali bin Ahmad Al Haddad memebrikan nasehat dalam menyikapi dan mengambil hikmah daripada Majlis Ta’aruf dan Ta’rif Qorobat (Ma’rifat) itu di antaranya:

1. Ini adalah satu kegiatan yang luar biasa, ini merupakan satu adat yang di pujj oleh Allah SWT bahkan ini adalah perintah dari Allah SWT yang isinya adalah saling mendoakan saudara sesama muslim

Allah berfirman dalam Al Qur’an:

والذين جاؤوا من بعضهم يقولون ربنا اغفر لنا ولاخواننا الذين سبقونا بالإيمان

الآية…

2. Generasi yang baik adalah orang yang medo’akn saudara seimannya yang lain bukan hanya mendoakan dirinya sendiri

إنما المؤمنون إخوة

Yang artinya: sesungguhnya orang yang mukmin itu adalah saudara.

Baca Juga :  Lulusan SMP Ini Dilantik Jadi Anggota IKA

Habib menjelaskan dalam Lafadz إخوة itu menggunakan Ta’ (ت) marbutoh dan tidak menggunakan nun (ن) إخوان kenapa?

Artinya menurut Habib Ali Al Haddad itu karena memakai Ta’ (ت) marbutoh seorang mukmin sesama mukminya itu adalah sodalah sodara, tidak boleh lepas dari persaudaraan dan tidak boleh di pisahkan, jika memakai nun kan masih terbuka ” dawuh beliau.

3. Hikmah yang bisa kita ambil dalam acara ini adalah kita bisa menjadi orang yang pintar” dawuh beliau Habib Ali

“Nabi pernah di tanya oleh para sahabatnya tentang orang pintar”

Lanjut Habib menyampaikan orang pintar bukan orang yang pintar cari duit, bukan orang yang jabatannya tinggi, bukan yang lulusan sarjana, tetapi orang yang pintar itu adalah orang yang mempersiapkan hidupnya untuk mati.

Seperti yang telah di sabdakan oleh Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam

الكيس من دان نفسه وعمل لما بعد الموت، والعاجز من اتبع نفسه هواها وتمنى على الله

Yang artinya: Orang yang pintar adalah orang yang mempersiapkan dirinya dan melakukan amal untuk di bawa setelah mati.

Sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan mengharap ampunan dari allah

Ketika Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam di tanya tentang orang pintar maka Nabi menjawab ada 2 (dua)

1. أكثرهم للموت ذكرا

Yang artinya memperbanyak ingat mati

Imam Abdullah Alawi Al Haddad Berkata :

Ketahuilah bahwa sesungguhnya kalian dalam waktu dekat akan mati, entah kalian mau atau tidak mau, senang ataupun tidak senang, suka ataupun tidak suka, ingatlah kalian tentang kematian dan takutlah kalian dari mati su’ul khotimah,

Lanjut Habib Ali menjelaskan bahwa kita hidup di dunia ini di pantau oleh malaikat maut lima kali dalam sehari.

“Setiap hari kita di pantau oleh malaikat maut lima kali dalam sehari” dawuh Habib Ali.

Imam Al Ghazali berkata: Sesungguhnya tempat kalian adalah kuburan maka Habib Ali menjelaskan bahwa bangunan yang tinggi yang telah di bangun oleh kalian semua itu bukanlah tempat yang sesungguhnya, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bersabda kepada Abu Dzar

يا ابو ذر وخذالزاد فإن السفر بعيد

Yang artinya: Wahai abu Dzar persiapkanlah pesangon karena sesungguhnya perjalanan masih jauh.

2. واحسنهم له استعداد

Setelah kita memperbanyak persangon maka kita persiapkan kematian kita dengan perbuatan – perbuatan baik

3. Di antara hikmah dari acara ini yaitu adalah bakti seorang anak kepada orang tuanya, kepada sesepuh-sesepuhnya.

Habib Ali Al Haddad mengingatkan bahwa anak yang Sholeh adalah anak yang senantiasa berbakti dan selalu mendoakan kedua orang tuanya

Lanjut Habib berkata, berapa banyak di zaman sekarang ini anak yang durhaka kepada orang tuanya mulai dari cara bicaranya dan nada suaranya.

Ketika anak sudah durhaka kepada orang tuanya maka demi Allah kata Habib, meski anak itu meninggal di dalam Ka’bah sekalipun haram baginya mendapatkan Rahmat dan ampunan sekaligus surganya Allah SWT.

Banyak kata-kata bijaksana dan penuh makna yang di sampaikan oleh Habib Ali Al Haddad dalam acara tersebut dan di akhiri oleh Do’a yang di pimpin oleh habib sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *