Berita

BAZNAS di Bawah Rahman Antitesis Empati, Yatim Terabaikan?

88
×

BAZNAS di Bawah Rahman Antitesis Empati, Yatim Terabaikan?

Sebarkan artikel ini
IMG 20250323 WA0015

SUMENEP, Portaljatim.net – Di tengah semarak Ramadhan, sebuah ironi menguak di Kabupaten Sumenep. KOBER Berbagi Ramadhan, sebuah inisiatif mulia yang digagas Komunitas Music Bersama (KOBER), justru menjadi panggung kritik pedas terhadap kepemimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di bawah nahkoda Rahman.  Ahad (23/3/2025).

H. Saifudin, atau akrab disapa H. Piu, Ketua KOBER, dalam sambutannya di acara santunan yatim dan buka bersama, melontarkan sindiran tajam. Ia membandingkan kepemimpinan Rahman dengan pendahulunya, Sukri, yang dinilai memiliki empati tinggi terhadap yatim dan dhuafa.

“Dulu, di bawah Bapak Sukri, BAZNAS begitu peduli. Kami bahkan bekerja sama menyantuni 100 anak yatim. Namun, sejak Rahman memimpin, empati itu seolah sirna,” ujar H. Piu dengan nada prihatin.

Baca Juga :  Pemkab Sumenep Awasi Ketat Harga Gas LPG 3 Kg untuk Menjaga Stabilitas Harga

Pernyataan H. Piu ini bukan sekadar keluhan, melainkan sebuah refleksi atas perubahan paradigma BAZNAS. Di bawah kepemimpinan Rahman, lembaga yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan umat, justru terkesan “loyo” dan kehilangan arah.

“Kepemimpinan Rahman perlu dievaluasi. Ia tidak menjunjung tinggi tujuan luhur BAZNAS,” tegas H. Piu, menyiratkan kekecewaan yang mendalam.

Sindiran H. Piu ini mengundang tanda tanya besar. Apakah benar BAZNAS di bawah Rahman telah kehilangan sensitivitas terhadap yatim? Apakah perubahan ini merupakan konsekuensi dari perubahan kebijakan, ataukah sekadar manifestasi dari kurangnya empati sang pemimpin?

Baca Juga :  Kades Ketapang Daya Serahkan Paket Sembako Dari Sa'id Abdullah 

Pertanyaan-pertanyaan ini menggantung, menunggu jawaban dari Rahman. Publik menanti penjelasan, bukan sekadar klarifikasi, melainkan bukti nyata komitmen BAZNAS dalam mengembalikan marwahnya sebagai lembaga yang amanah dan peduli.

Di tengah sorotan tajam ini, BAZNAS di bawah Rahman dihadapkan pada ujian berat. Akankah ia mampu menjawab tantangan dan mengembalikan kepercayaan publik? Atau justru memilih bungkam, membiarkan api kritik terus membakar citra lembaga tersebut? Waktu yang akan menjawab.

 

(Tim/Liamsan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *