PROBOLINGGO, Portaljatim.net –Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) menggelar sosialisasi Indonesia Disaster Risk Index (INARISK) sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir di Desa Sentong, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini dilaksanakan setelah rangkaian acara pengajian rutin dan lomba peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. Kamis (14/8/2025) malam.
Sosialisasi dihadiri oleh warga beberapa dusun, yaitu Dusun Silolembu dan Dusun Kademangan yang memiliki tingkat kerawanan banjir sedang, serta Dusun Kedung Bringin yang termasuk dalam kategori kerawanan banjir tinggi. Antusiasme warga terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam sesi diskusi dan tanya jawab seputar penggunaan aplikasi INARISK, tanda-tanda awal potensi banjir, dan langkah-langkah mitigasi yang dapat dilakukan di lingkungan masing-masing.
Selain memberikan edukasi, mahasiswa KKN Unitomo juga berhasil memetakan wilayah rawan banjir di Desa Sentong. Peta rawan bencana ini akan menjadi rujukan penting bagi perangkat desa dan warga dalam perencanaan mitigasi dan penanggulangan bencana.
Ketua KKN Desa Sentong, Ibnu Suria Latu Suneth menjelaskan bahwa pemilihan metode sosialisasi setelah kegiatan pengajian dan lomba agustusan dimaksudkan agar seluruh lapisan masyarakat dapat hadir. “Dengan momentum ini, kami berharap informasi tentang mitigasi bencana dapat tersampaikan secara luas dan mudah dipahami,” ujarnya.
Junaedi, salah satu ketua RW di Desa Sentong mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN Unitomo yang tidak hanya memberikan edukasi tetapi juga menghadirkan data konkret melalui peta rawan banjir. “Peta ini akan sangat membantu kami dalam menyusun rencana penanggulangan bencana dan mengurangi risiko kerugian bagi warga,” ungkapnya.
Sementara itu, Galu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mahasiswa KKN Unitomo di kelompok Desa Sentong mengungkapkan melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Sentong semakin siap dan tanggap menghadapi ancaman bencana banjir, serta mampu memanfaatkan teknologi seperti INARISK untuk melindungi diri dan lingkungan.
“Semoga hadirnya mahasiswa KKN di desa ini bisa memberi dampak positif bagi masyarakat dan memberi makna edukasi mitigasi bencana”, pungkasnya
Pandu
