PORTALJATIM.ID, SAMPANG – Dalam setiap satu tahun sekali umat islam adakan acara memperingati Isra’ Mi’raj di kampung masing-masing khususnya di Pulau Madura. Sudah tidak asing bagi masyarakat Madura dalam setiap bulan Rajab tanggal 27 khususnya, pasti bakal adakan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. .
Tujuan adakan acara memperingati Isra’ Mi’raj adalah untuk memperkuat iman dan mengenang Nabi Muhammad SAW sewaktu menerima perintah sholat lima waktu.
Mungkin di sebagian kalangan ada yang belum paham dan mengerti tentang arti daripada Isra’ dan Mi’raj itu. Isra’ Mi’raj adalah dua bagian perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam saja.
Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa sangat penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah Nabi Muhammad mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.
Sedangkan pengertian kata Isra’ dan Mi’raj itu berasal dari bahasa Arab. Isra’ artinya adalah perjalan nabi Muhammad di waktu malam dari Mekkah ke Masjidil Aqsha.
Sedangkan Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsha ke Arasy sampai ke Sidratul Muntaha yang tidak bisa sampai para makhluk ke tempat tersebut kecuali Nabi Muhammad SAW.
Seperti yang di adakan di Masjid Al Ikhlas Dusun Caker Desa Taman Sareh Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang. Kamis (8/2/2024) jam 18:30 wib malam.
Acara Isra’ Mi’raj tersebut di meriahkan dengan Jam’iyyah Hadroh PP Darul Iman, pembacaan tilawah tartilul Qur’an, Syariful anam, dan tausiyah agama.
Sedangkan acara tersebut di awali dengan pembacaan fatihah yang pimpin oleh Habib Ali Al muhdor, Pembacaan tilawah Al Qur’an dan syaroful anam di kumandangkan oleh KH Umar Hamdan, pemberi tausiyah agama 1 oleh KH Ali Karrar Shinhaji, Tausiyah ke 2 yang di bacakan oleh KH Hafidzul Asad.
Dalam kesempatan itu KH Ali Karrar berpesan dalam tausiyahnya agar senantiasa istiqomah dalam beribadah kepada Allah dan rasulnya.
“Mari kita tanamkan dalam hati kita ke istiqomahan tuk beribadah kepada Allah agar kita bisa bahagia dunia akhirat” ungkapnya.
Beliau juga berpesan kepada masyarakat yang hadir agar berusaha untuk mengenal Rasulullah dengan cara terus memperbanyak baca sholawat.
“Jangan lupa pula dalam setiap hari setiap malam untuk berusaha mengenal Nabi kita dengan cara memperbanyak baca shalawat supaya kelak Nabi Muhammad bisa mengenal kita” tambahnya.
Sedangkan dalam kesempatan yang sama usai tausiyah KH Ali Karrar selesai, KH Hafidzul Asad juga memberikan sedikit keterangan tentang adanya perjalanan Isra’ Mi’raj.
Beliau menjelaskan tentang perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram Mekkah menuju Masjidil Aqsha Palestina, mengapa tidak langsung ke Arasy atau langsung menghadap kepada sang pencipta yaitu Allah SWT.
Karena kata ulama’ ada dua hikmat 1.Karena Allah ingin memperlihatkan kedudukannya Nabi Muhammad SAW kepada dirinya sendiri dan kepada Rasul semuanya, karena dalam perjalanan ke Masjidil Aqsha para Rasul dan para Ambiya’ yang telah meninggal dulu di bangkitkan lagi oleh Allah untuk sholat bersama dan menjadi makmum Nabi Muhammad SAW.
2. Hikmat yang kedua dalam kejadian Isra’ Mi’raj kenapa Nabi Muhammad SAW melakuan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha Palestina kenapa tidak langsung menghadap Allah.
kata ulama’ adalah untuk bisa menyesuaikan akalnya manusia, karena kata ulama’ kalau kita mau mengkaji Isra’ Mi’raj kita harus pakai iman bukan pakai akal, kalau iman kita bisa percaya bahwasanya Nabi Muhammad SAW bisa melakukan perjalanan dari Masjid Haram ke Masjidil Aqsha dengan waktu yang singkat maka otomatis kita akan percaya juga bahwasanya Nabi Muhammad SAW juga bisa melakukan perjalanan menuju langit sampai ke Sidratul Muntaha untuk memenuhi panggilan Allah dan menerima perintah sholat lima waktu.
Dan beliau juga menjelaskan dalam perjalanan Isra’ Mi’raj itu Nabi Muhammad SAW di perlihatkan oleh Allah melalui malaikat Jibril dengan berbagai kejadian yang aneh.
“Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di perlihatkan bermacam kejadian yang aneh” ungkap Kiyai Hafidz.
“Ada orang yang kepalanya tertimpa batu besar, ada yang kepalanya di hantam oleh batu sampai hancur dan kemudian kembali lagi, dan masih banyak kejadian-kejadian aneh yang di perlihatkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra’ Mi’raj itu namun tidak bisa saya sebutkan semuanya ” tambah Kiyai Hafidz.
Kemudian Kiyai Hafid berpesan di akhir tausyiahnya agar selalu istiqomah dalam melakukan sholat berjamaah apalagi yang dekat dengan masjid.
“Mari kita jaga shalat kita agar selalu sholat berjamaah. Apalagi yang rumahnya dekat dengan masjid karena pahalanya jauh lebih besar daripada shalat sendirian” pungkasnya.
Acara tersebut di akhiri dengan pembacaan doa yang di pimpin oleh KH Abdul Djawad Djazuli.