SUMENEP, Portaljatim.net – Ironis terjadi di tengah semangat perubahan yang diusung banyak pihak di Kecamatan Rubaru. Grup WhatsApp bernama “Peduli Rubaru”, yang semestinya menjadi ruang kolaborasi dan kepedulian, kini justru disorot karena di dalamnya bersemayam oknum-oknum penghasut yang sibuk menjatuhkan mereka yang benar-benar bekerja. Jumat (1/8/2025).
Alih-alih memberi dukungan atau masukan positif, oknum dalam grup tersebut malah menjadikan ruang itu sebagai panggung pembunuhan karakter. Mereka menyerang siapa pun yang tidak tunduk pada kepentingan mereka. Bahkan sosok-sosok yang telah terbukti membawa perubahan nyata di lapangan pun tak luput dari serangan sinis dan narasi tendensius.
Sumber terpercaya menyebutkan bahwa oknum-oknum ini haus sorotan, namun minim aksi. Mereka berkoar soal keadilan sosial dan pembangunan, tetapi langkah mereka tak pernah menyentuh tanah hanya jempol yang aktif, mulut yang ramai, dan hati yang penuh prasangka.
Agus, seorang pengamat media dan aktivis literasi lokal, menilai apa yang terjadi sangat merusak semangat kolaborasi di Rubaru.
“Yang turun langsung, yang kerja nyata, malah diserang. Hanya karena tidak satu barisan dengan oknum tersebut, mereka langsung dicap negatif. Ini pola lama: cari panggung dengan menjatuhkan yang benar-benar bekerja,” ujar Agus dengan nada sindiran.
Ia menyebut bahwa kelompok semacam ini tidak sedang membangun, tapi justru menghambat. “Kritik itu perlu. Tapi kalau semua yang bekerja dijatuhkan hanya karena tak sejalan dengan kepentingan pribadi, maka itu bukan kritik itu sabotase sosial berkedok aktivisme,” lanjutnya.
Masyarakat Rubaru pun mulai mencium aroma tak sedap dari pola permainan ini. Mereka yang sebelumnya semangat berpartisipasi kini memilih diam karena takut jadi sasaran nyinyiran. Atmosfer saling curiga menggantikan harapan untuk perubahan.
Anwar