KEDIRI, Portaljatim.net – Kabupaten Kediri Berbagai elemen yang tergabung dalam ALIANSI LSM Kediri Raya di Kabupaten Kediri mendatangi RSUD Kabapaten Kediri yang berada di Jalan Pahlawan Kusuma Bangsa No.01, Cangkring, Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur 64213 pada Senin 24/2/2025.
Pada kesempatan ini ketua dari aksi tersebut meminta pihak Direktur RSUD untuk mundur dari jabatannya dikarenakan usia yang sudah melampaui batas menjadi seorang pemimpin, juga tidak adanya transparansi dalam managemen dan diduga adanya permainan dalam bisnis perparkiran yang saat ini di kelola oleh pihak luar Kabupaten Kediri.
“Sedangkan pihak aksi demo menuntut parkiran dapat di kelola oleh putra daerah/masyarakat warga Kabupaten Kediri sendiri yang jelas lebih membutuhkan pekerjaan, bukan malah di kelola pihak luar Kediri” ucap ketua aksi demo tersebut
Karena dalam pengelolaan parkir ada dugaan sepeda motor roda dua di kenakan biaya Rp 5000,- dan mobil roda empat setiap masuk di kenakan biaya parkir Rp 5000,- seharusnya masih satu nopol meskipun keluar masuk sampai lebih dari dua kali atau lebih seharusnya gratis hanya sekali masuk saja yang bayar. Direktur RSUD Pare di beri kabar didalam audiensi pertama jawab nya hanya akan memberikan sangsi berat dan akan di proses, tetapi sampai kapan.
Demo hari ini melanjutkan audiensi pada tanggal 18 Februari 2025, yang belum ada titik terang masalah obyek parkir yang pada saat ini di kelola dari instansi wilayah Surabaya.
Sampai kurang lebih 2 jam pihak RSUD Pelem Pare belum juga menemui para pendemo, hingga terlontar kata bahwa akan berada di depan Rumah sakit sebelum salah satu perwakilan menemui, bahkan mengancam akan datang dengan membawa lebih banyak lagi, ucap salah satu peserta demo.
Hingga akhirnya pihak perwakilan RSUD Pelem pare , yaitu Wakil Direktur mau menemui para pendemo guna memberikan keterangan terkait persoalan yang di utarakan., Akan tetapi disayangkan sekali tidak adanya solusi dari pihak RSUD Pelem pare, seperti yang di minta oleh para pendemo, pertemuan tidak membuahkan hasil dan langsung membubarkan diri, dan rencana akan datang kembali dengan membawa lebih banyak anggota pendemo juga menutup akses menuju RSUD Pelem pare tersebut karena dianggap tidak ada titik temu. (Imam)
