SUMENEP, Portaljatim.net – Di tengah derasnya arus pembangunan sektor energi nasional, suara masyarakat akar rumput kembali menggema dari wilayah timur Madura. Cendekiawan Muda Kalianganyar dengan tegas menyatakan penolakan terhadap rencana pengeboran migas di wilayah mereka. Minggu (15/06/2025)
Penolakan ini bukanlah bentuk anti-pembangunan, melainkan panggilan nurani untuk menjaga tanah kelahiran dan melestarikan kehidupan. Dalam pernyataannya, mereka menekankan bahwa pembangunan yang berkelanjutan harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan menjunjung tinggi nilai-nilai ekologis.
“Kami tidak menolak pembangunan, tetapi kami menolak cara-cara yang tidak transparan, yang mengabaikan suara rakyat dan membahayakan lingkungan. Laut adalah jantung kehidupan kami, dan kami akan menjaganya,” tegas salah satu perwakilan.
Bagi mereka, keselamatan dan kelestarian lingkungan jauh lebih berharga daripada keuntungan sesaat dari eksploitasi sumber daya alam. Pengeboran migas dinilai berpotensi merusak ekosistem laut yang selama ini menjadi sumber penghidupan utama masyarakat pesisir.
“Ini bukan sekadar tanah biasa, ini tanah adat – warisan leluhur yang selama berabad-abad telah menjaga keseimbangan alam. Di tanah kami, nyawa tak semurah tambang,” tambahnya.
Cendekiawan Muda Kalianganyar mengirim pesan yang kuat: masyarakat Kangean siap berdiri tegak untuk melindungi laut dan lingkungannya dari segala bentuk kebijakan yang mengancam masa depan generasi mendatang.
(Liamsan)