SUMENEP, Portaljatim.net – Aksi demonstrasi yang digelar Gerakan Mahasiswa Kangean (GMK) di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, pada Rabu (18/6/2025), berlangsung tegang dan berujung ricuh. Massa aksi bahkan melakukan penyegelan kantor Pemkab sebagai bentuk kekecewaan.
Dari pantauan di lapangan, unjuk rasa sempat memanas meskipun perwakilan Pemkab seperti Kabid ESDA Dadang Iskandar, Kadis Perikanan Agus Sulistiono, dan Kadis Lingkungan Hidup Arif Susanto telah menemui massa. Namun, mahasiswa tetap bersikukuh meminta kehadiran langsung Bupati atau Wakil Bupati Sumenep.
Ketiadaan kedua pemimpin daerah tersebut memicu kekecewaan dan ketegangan di antara peserta aksi. Situasi makin tak terkendali saat terjadi bentrokan antara massa dan aparat kepolisian yang berjaga. Aksi akhirnya memuncak dengan penyegelan gedung Pemkab Sumenep sebagai simbol protes atas ketidakhadiran kepala daerah dalam merespons tuntutan mereka.
Ketua kordinator aksi Ahmad faik Hasan melalui aksi dan pernyataan sikapnya, GMK mengajukan tiga tuntutan utama:
1. Menghentikan seluruh kegiatan survei seismik migas oleh PT GSI dan PT KEI di Kepulauan Kangean.
2. Mendesak agar PT KEI segera menghentikan operasionalnya karena dinilai merampas ruang hidup masyarakat tanpa kontribusi berarti.
3. Meminta Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk mencabut seluruh bentuk izin eksplorasi migas di wilayah kepulauan tersebut.
Aksi ini ditutup dengan seruan tegas dari GMK.
(Liamsan)