PROBOLINGGO, Portaljatim.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Probolinggo meluncurkan inovasi terbaru dalam sektor pertanian melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Kegiatan ini merupakan bagian dari program hibah pengabdian masyarakat Kemendiktisaintek RI Tahun Anggaran 2025. Tim pengabdian UNUJA mengimplementasikan teknologi Gerobak Pintar Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Internet of Things (IoT) pada gerobak ini dilengkapi pompa air AC dengan ukuran pipa input dan output 2,5 inch, Solar panel yang dipasang 4 lembar solar panel yang dibuat bisa di geser dan lipat. Gerobak pintar ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus kualitas hasil pertanian di Desa Sidopekso, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Selasa (26/8/2025).
Dengan sistem pertanian pintar berbasis IoT, petani kini dapat memantau kelembaban tanah dan suhu secara real-time serta mengoperasikan irigasi otomatis yang didukung energi surya. Inovasi ini semakin praktis karena Gerobak Pintar dilengkapi desain panel surya geser dan lipat, sehingga mudah dipindahkan, disimpan, dan digunakan secara fleksibel di berbagai lokasi pertanian. Didalam gerobak pintar ini dilengkapi pompa air untuk pengairan lahan pertanian.
Sulistiyanto, M.T , selaku Ketua PKM yang merupakan dosen Teknik Elektro di UNUJA, menegaskan bahwa tujuan program ini adalah menghadirkan solusi teknologi tepat guna untuk mendukung ketahanan pangan. “Dengan mengimplementasikan smart agriculture berbasis IoT dan energi surya, kami ingin membantu petani dalam mengihudupkan pompa air tidak tergantung pada tenaga Listrik dari PLN atau mesin pompa air diesel. Desain gerobak yang fleksibel dengan sistem geser dan lipat juga membuat teknologi ini lebih mudah digunakan di lapangan,” ujarnya.
Apresiasi positif juga datang dari mitra petani. Heru Sadikin, pengelola Kelompok Tani Maju Jaya, menyampaikan rasa terima kasihnya. “Kami sangat terbantu dengan adanya Gerobak Pintar ini. Sistem irigasi otomatis dan pemantauan lahan yang terintegrasi memudahkan kami dalam mengelola pertanian. Harapannya kerja sama ini bisa berkelanjutan agar hasil panen kami semakin meningkat,” katanya. Hal senada juga disampaikan Abdul Ghani, dan Hamad seorang petani Sidopekso. “Teknologi ini sangat membantu terutama saat musim kemarau. Kami bisa menghemat air sekaligus bekerja lebih efisien karena semua bisa dipantau lewat aplikasi,” tuturnya.
Dukungan serupa datang dari pemerintah desa, Sugyanto, Pamong Desa Sidopekso, menilai penerapan teknologi ini selaras dengan inisiatif desa menuju pertanian berkelanjutan. “Kami sangat mendukung upaya UNUJA. Dengan adanya teknologi ini, petani lebih efisien mengelola lahan, hasil pertanian meningkat, dan penggunaan energi surya bisa mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Kami berharap inovasi ini bisa menjadi model bagi desa lain,” ungkapnya.
Pelaksanaan PKM dilakukan secara bertahap, mulai dari sosialisasi, pelatihan penggunaan pompa air tenaga surya dan perangkat IoT. Para petani juga diberikan pelatihan penggunaan aplikasi berbasis smartphone untuk memantau lahan dan mengatur irigasi. Hasilnya, teknologi ini tidak hanya menekan biaya operasional, tetapi juga meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kualitas hasil pertanian. Program ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus transisi menuju energi bersih sesuai dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs) poin 2 (Zero Hunger) dan 7 (Affordable and Clean Energy).
Madi
