JOMBANG, Portaljatim.net – Fandi, seorang cendekiawan muda asal Kepulauan Kangean yang akrab disapa Ilung, berhasil menorehkan prestasi penting dalam sektor pertanian. Melalui ketekunan, kerja keras, serta keberanian berinovasi, ia mampu mengembangkan usaha pertanian yang tidak hanya berorientasi pada pasar lokal, tetapi juga berhasil menembus pasar nasional. Kiprahnya kini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan berbasis inovasi dan kewirausahaan.
Perjalanan Fandi berawal dari sebuah usaha kecil di Dusun Tondowesi, Desa Kliti, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, dengan keterbatasan modal dan sarana. Namun, berkat komitmen untuk terus belajar serta semangat pantang menyerah, ia mampu mengembangkan sejumlah komoditas strategis, seperti bawang merah, cabai, dan jagung. Komoditas tersebut kini telah memiliki daya saing hingga di tingkat nasional, sehingga menjadikan usahanya sebagai model pengembangan pertanian yang adaptif terhadap dinamika pasar modern.
Dalam wawancara eksklusif bersama Kepala Biro Portaljatim Sumenep, Fandi menguraikan perjalanan perjuangannya. Ia menuturkan bagaimana pada tahap awal harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk kerugian usaha, sebelum akhirnya mampu meraih keuntungan yang signifikan, mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Menanggapi pertanyaan terkait kemungkinan ekspansi usaha di kampung halamannya, Erfandi dengan tenang menjelaskan bahwa Jombang dipilih sebagai pusat aktivitas pertaniannya karena memiliki akses pemasaran yang lebih terbuka, strategis, dan mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan. Minggu (31/8/2025).
Keberhasilan Fandi menegaskan bahwa pertanian tidak lagi dapat dipandang sebatas aktivitas produksi, melainkan juga sebagai ruang inovasi, pengembangan wirausaha, sekaligus penguatan ekonomi masyarakat. Dedikasi dan capaian yang telah diraihnya memberikan bukti nyata bahwa sektor pertanian memiliki prospek besar sebagai salah satu pilar pembangunan berkelanjutan.
Dengan demikian, sosok Fandi bukan hanya dipandang sebagai pelaku usaha pertanian, melainkan juga sebagai figur inspiratif yang mampu memotivasi generasi muda untuk menempatkan pertanian sebagai fondasi strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. (Liamsan)