Oleh: Syafiudin
Sumenep, Portaljatim.net – Kepulauan Kangean merupakan ruang hidup bersama, bukan milik eksklusif segelintir pihak yang merasa memiliki otoritas penuh dalam memahami isu migas, dan bukan pula hak mutlak kelompok tertentu yang menutup diri terhadap inisiatif pembangunan. Kangean adalah rumah kolektif yang menuntut komitmen bersama untuk dijaga, dirawat, dan dimajukan. Selasa(30/09/2025
Potensi sumber daya alam yang tersimpan di perut bumi Kangean adalah sebuah anugerah. Namun, anugerah itu tidak akan memberi manfaat jika dibiarkan tanpa pengelolaan yang tepat. Eksplorasi, sebagai langkah awal untuk memahami potensi yang ada, perlu ditempatkan dalam kerangka regulasi yang jelas, transparan, serta berorientasi pada kepentingan masyarakat lokal. Menolak eksplorasi berarti mengabaikan peluang strategis yang dapat membuka jalan bagi kesejahteraan masyarakat Kangean.
Kebijaksanaan dalam menyikapi pembangunan bukanlah sikap eksklusif yang menutup ruang dialog, melainkan keterbukaan hati dan pikiran untuk melihat bahwa kemajuan menuntut keberanian mengambil langkah. Survei seismik, misalnya, tidak dapat dimaknai semata sebagai ancaman, tetapi sebagai instrumen awal untuk mengidentifikasi potensi sumber daya yang kelak dapat dikelola bagi kepentingan bersama.
Oleh karena itu, yang diperlukan bukanlah saling menyalahkan, melainkan membangun semangat kolaborasi. Kepulauan Kangean tidak akan bergerak maju hanya dengan sikap penolakan, melainkan dengan konsensus kolektif: “mengelola bersama agar manfaatnya kembali pada masyarakat.”
Cinta terhadap Kangean seharusnya tidak menjadi alasan untuk mempertahankan ego sektoral, melainkan energi pemersatu yang menggerakkan langkah menuju masa depan yang lebih baik.
Penulis:LS