PORTALJATIM.ID, PROBOLINGGO – Para aktivis dan lembaga di Kabupaten Probolinggo adakan Audiensi terkait pembakaran mobil dan bondet yang terjadi di Kabupaten Probolinggo, banyak menjadi catatan kusus Aparat Penegak Hukum (APH).
Audiensi itu dilakukan di kantor DPRD Kabupaten Probolinggo. Mendatangkan Polres Probolinggo, perwakilan dari Polres Probolinggo di hadiri Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kasat Intelkam Polres Probolinggo dan Ops Polres Probolinggo serta Bakesbangpol Pemkab Probolinggo. Selasa (31/1/2023)
Turut hadir para korban pembakaran mobil dan Bondet yang terdiri dari para aktivis di Kabupaten Probolinggo juga ikut hadir dalam audiensi tersebut. Mereka yang menjadi korban itu ialah Syaiful Bahri (35) warga Kedungrejoso, Kecamatan Kotaanyar, selanjutnya Fathullah (44) Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk.
Keduanya merupakan korban pembakaran mobil oleh seseorang yang tak dikenal beberapa saat yang lalu tepatnya pada tahun 2022. Kemudian korban lain bernama Lutfi Hamid, di Desa Kandangjati Wetan, Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Lutfi merupakan korban pelemparan bondet di rumahnya.
Dalam audensi, salah satu korban pembakaran mobil Syaiful Bahri mengatakan audiensi yang dilakukannya itu guna meminta pihak Polres Probolinggo untuk mengungkap para pelaku. Dimana pada tahun 2022 lalu sudah banyak peristiwa pembakaran mobil dan pelembaran bondet oleh orang tidak dikenal.
Namun hingga saat ini, kasus tersebut belum satupun yang terungkap. Sehingga dari kasus tersebut, pihaknya melakukan audiensi guna memberikan catatan khusus untuk kemudian dapat dikoordinasikan dengan pihak kepolisian, dalam audensi ini kami mendapat respon dari Kasat langsung,akan segera usut tuntas kasus ini.
Disamping itu, Ketua Bapemperda DPRD Kabupaten Probolinggo Aan Sugianto, yang saat itu memimpin jalannya audiensi mengatakan kalau audiensi itu merupakan bentuk koordinasi atara pihak korban, lembaga dan polres terkait kasus tersebut.
Pada saat audiensi itu pihak polres menyambut dengan baik semua informasi yang diberikan korban dan para aktivis. Dengan begitu, akan ada sinergitas yang terbangun untuk menyelesaikan masalah.
Insyallah polres sudah bijak menyikapi agar terlaksana dengan baik. Nantinya kita akan sama-sama berbagi informasi agar kasus ini segera teratasi,” katanya.
Aan Sugianto mengungkapkan, hasil pertemuan tersebut akan membuahkan hasil yang bagus dan bisa diselesaikan dengan baik.
“Ini merupakan bentuk koordinasi yang baik dari pihak korban dan Polres. Dan insyaallah akan ada sinergi yang baik, dan Porles sudah bijak dalam mengawal kaksus ini dengan baik. Kita berpikir positif saja dulu memberikan kesempatan terhadap pihak Kepolisian,” paparnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Probolinggo Iptu Achmad Doni Meidianto menegaskan kalau pihaknya akan berupaya untuk mengungkap kasus-kasus tersebut. Baik pembakaran ataupun pelemparan bondet. Awal 2023 kami sudah mengungkap satu pelaku pembakaran, kami juga mohon informasi dari berbagai pihak agar kasus-kasus serupa dapat terungkap,” pungkasnya. Agar masyarakat tidak trauma dengan adanya kasus ini.(SR)