SUMENEP, Portaljatim.net – Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Kangean Selatan (PMKS), David Erfanda Arafah, yang akrab disapa David, menyampaikan sikap tegas menolak praktik eksploitasi sumber daya alam yang dinilai merusak keseimbangan ekologis dan sosial di Kepulauan Kangean, khususnya terkait rencana survei seismik migas. Sabtu (21/6/2025).
Dalam pernyataannya, David mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya kalangan terdidik untuk tidak tinggal diam. Menurutnya, kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak wajib dikontrol secara kritis dan bertanggung jawab.
“Kita tidak bisa diam. Sebagai kaum terdidik, kita punya tanggung jawab moral untuk mengontrol setiap kebijakan, apalagi yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat di pulau kita,” tegas David.
Ia menyoroti bahwa mayoritas warga Kangean menggantungkan hidup dari laut, pertanian, dan buruh lepas. Kehadiran proyek migas dinilai lebih banyak menimbulkan mudharat ketimbang maslahat. Bukti-bukti di berbagai daerah menunjukkan bahwa eksploitasi migas seringkali hanya menguntungkan segelintir elite, sementara masyarakat lokal justru terpinggirkan.
“Kita harus tegak lurus pada nilai kemaslahatan. Eksploitasi sumber daya yang lebih besar mudharatnya harus dihentikan. Kita tidak ingin Kangean menjadi korban baru dari keserakahan atas nama pembangunan,” lanjutnya.
David menegaskan bahwa perjuangan ini bukan hanya milik kelompok tertentu. Ini adalah kerja bersama lintas kalangan dan latar belakang. Ia mengajak masyarakat untuk tidak terjebak dalam sikap tunduk pada kekuatan asing yang dapat merusak kemandirian dan ketahanan sosial masyarakat Kangean.
“Cukup sudah kita tercampakkan oleh penjajahan belanda,jepang dan Jangan jadi bangsa penjilat demi stabilitas semu yang justru mengorbankan alam dan masa depan anak cucu kita. Kita bisa mandiri, kita bisa berdamai tanpa harus menggadaikan ruang hidup kita kepada pihak luar.”
PMKS menutup pernyataannya dengan seruan kuat untuk menghentikan segala bentuk eksploitasi yang tidak berpihak pada rakyat dan alam, serta menyerukan solidaritas aktif antarwarga demi menjaga keseimbangan, kemandirian, dan keadilan sosial di Kepulauan Kangean.
(Liamsan)