Berita

Manajemen Lalu Lintas Dinilai Lemah dalam Gelaran Musik Tongtong di Sumenep

34
×

Manajemen Lalu Lintas Dinilai Lemah dalam Gelaran Musik Tongtong di Sumenep

Sebarkan artikel ini
IMG 20251018 WA0108

Sumenep, Portaljatim.net – Pelaksanaan Musik Tongtong yang masuk dalam kalender resmi kegiatan budaya Pemerintah Kabupaten Sumenep kembali menuai sorotan publik. Bukan semata karena kemeriahannya, melainkan akibat persoalan teknis di lapangan, khususnya penutupan sejumlah ruas jalan tanpa pengaturan lalu lintas yang memadai.

Agenda tahunan yang sejatinya dimaksudkan sebagai upaya pelestarian kesenian tradisional Madura itu justru menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat, terutama para pengguna jalan di wilayah perkotaan. Hasil pantauan lapangan menunjukkan beberapa jalur utama ditutup total tanpa adanya rambu pemberitahuan maupun petugas yang mengarahkan arus kendaraan.

Baca Juga :  Stop Hoax Migas: Lingkungan Tetap Terjaga

Ali, warga Kecamatan Manding, mengaku dirugikan akibat kondisi tersebut.

“Saya tidak tahu ada penutupan jalan. Tidak ada pemberitahuan, tidak ada petugas yang mengatur. Akhirnya harus memutar cukup jauh. Ini merepotkan,” ujarnya, Sabtu (18/10/2025).

Hal senada diungkapkan Sus, warga Kecamatan Rubaru. Menurutnya, kegiatan budaya memang penting, tetapi penyelenggaraan harus memperhatikan dampak terhadap aktivitas publik.

“Acara budaya bagus, kami dukung. Tapi jangan sampai mengorbankan kenyamanan warga. Kalau ditutup, minimal ada petugas yang berjaga atau rambu pemberitahuan sejak jauh,” ucapnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak penyelenggara maupun instansi terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai mekanisme pengaturan lalu lintas selama acara berlangsung. Publik pun berharap pemerintah daerah, khususnya dinas teknis, melakukan evaluasi menyeluruh agar penyelenggaraan event budaya ke depan dapat berjalan lebih tertib dan profesional.

Baca Juga :  Dihari Kedua Idul Fitri, Suasana Wisata Pantai Pulau Merah Masih Sepi Dari Wisatawan

Musik Tongtong sendiri merupakan tradisi khas Madura yang telah menjadi bagian dari identitas budaya sekaligus daya tarik pariwisata Sumenep. Namun, sejumlah pihak menilai keberhasilan pelestarian budaya harus diimbangi dengan manajemen teknis yang baik, sehingga aspek budaya dan kenyamanan publik dapat berjalan seiring.

Penulis: LS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *