Sumenep, Portaljatim.net – Kangean, 7 Oktober 2025 — Dukungan terhadap rencana eksploitasi sumber daya alam (SDA) di Kepulauan Kangean terus mengalir. A. Suudin, Dewan Pembina Aliansi Lembaga Masyarakat Kangean (ALAMAK), menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat Kangean menerima dan menyetujui kegiatan tersebut karena dinilai membawa manfaat besar bagi kemajuan daerah.
Menurut A. Suudin, hasil survei internal menunjukkan sekitar 97 persen masyarakat Kangean setuju dengan eksploitasi SDA di wilayahnya.
“Aksi penolakan itu hal biasa dalam alam demokrasi. Adik-adik dan teman-teman kita yang berpikiran berbeda tentu punya pandangan sendiri. Tapi mayoritas masyarakat, setelah disurvei, mendukung eksploitasi demi kemaslahatan umat,” ujarnya.
Ia menambahkan, pandangan negatif tentang dampak eksplorasi–eksploitasi memang bisa muncul, namun hal itu perlu dilihat secara proporsional.
“Minum obat saja ada efek negatifnya, tapi bagi yang berpikir jauh ke depan pasti mempertimbangkan antara maslahat dan mafsadatnya. Kalau demi kemajuan Kangean, kami jelas menyatakan setuju,” tegasnya.
Lebih lanjut, Suudin menyebutkan bahwa keberadaan perusahaan KEI (Kangean Energy Indonesia) telah memberikan manfaat nyata bagi warga setempat.
“Saat ini sudah ada sekitar 150 pekerja asal Kangean yang direkrut KEI. Kalau nanti sudah masuk tahap eksploitasi, bisa ribuan pekerja lokal yang terserap,” ujarnya.
Senada dengan itu, tokoh agama Kangean Jamaludin Rawi juga menyatakan dukungannya terhadap program pemerintah yang membawa dampak positif bagi masyarakat.
“Kami mendukung semua program pemerintah yang bisa memajukan Kangean dan meningkatkan kesejahteraan warga,” ungkapnya kepada media.
Selain tenaga kerja teknis, sejumlah nelayan Kangean juga dilibatkan dalam kegiatan pendukung survei seismik. Mereka ditugaskan menjaga bouy survei di perairan Kangean dengan sistem shift siang dan malam.
“Nelayan penjaga bouy mendapat upah Rp900 ribu per perahu, untuk jam kerja pukul 06.00 pagi hingga 06.00 sore. Begitu juga penjaga malam, dari pukul 06.00 sore hingga 06.00 pagi,” jelas Suudin.
Keterlibatan masyarakat lokal ini, lanjutnya, menjadi bukti bahwa kegiatan eksplorasi–eksploitasi migas tidak hanya memberikan dampak ekonomi langsung, tetapi juga membuka peluang kerja dan memberdayakan masyarakat Kangean.
(LS)