Berita

Miris Masyarakat Desa Kolo -Kolo Dusun Aeng Pao dan Desa Sumut Bebas Dianak Tirikan Oleh Kadesnya

252
×

Miris Masyarakat Desa Kolo -Kolo Dusun Aeng Pao dan Desa Sumut Bebas Dianak Tirikan Oleh Kadesnya

Sebarkan artikel ini
IMG 20230820 WA0042

PORTALJATIM.ID, SUMENEP – Masyarakat Desa Kolo- Kolo Dusun Aeng Pao Kecamatan Arjasa merasa dianak tirikan oleh Kepala Desanya meski mengalami rusak parah, Sabtu (19/08/2023).

Masyarakat mengharapkan jalan Desa Poros Aeng Pao yang menghubungkan dengan Desa Sumur Bebas tersebut segera mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah, mengingat jalan tersebut seakan dipandang sebelah mata oleh Kepala Desa Kolo- kolo.

Sementara laporan yang diterima Kemenkeu melalui aplikasinya sudah ada bahwa dalam laporan tersebut tahap1 2023 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Lingkungan Permukiman/Gang **

Jalan Pemukiman/Gang (Pembangunan Pengaspalan Lapen Dusun Aeng Larangan) total dana yang digunakan sebesar Rp 137.051.900 (seratus tiga puluh tujuh juta lima puluh satu ribu sembilan ratus rupiah).

Ditahap 2 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Lingkungan Permukiman/Gang **

Jalan Pemukiman/Gang (Pembangunan Pengaspalan Lapen Dusun Aeng Larangan Menuju Kalepak) Rp 136.921.900 (seratus tiga puluh enam juta sembilan ratus ribu dua puluh satu sembilan ratus rupiah).

Baca Juga :  Polda Jatim Tindak Tegas Anggota yang Terlibat Narkoba

Jalan Pemukiman/Gang (Pembangunan Pengaspalan Lapen Dusun Aeng Celleng) Rp 131.120.400 (seratus tiga pulug satu juta seratus dua puluh ribu empat ratus rupiah).

Menurut Warga setempat kepada awak media menyampaikan di desa kami jalan poros tengah Dusun Aeng pao yang mengubungkan ke Desa Sumur Bebas kenapa dibiarkan bahkan dianak tirikan sehinga kami warga disini urunan pak supaya jalan didesa kami ini layak dilewati bahkan saudara-saudara kami yang merantau ke Malaysia juga turut menyumbang” ujar warga setempat.

Masih kata warga, kepala desa kami sudah tau pak terkait dana yang kami dapat ini dari saudara-saudara yang merantau. setiap bulan masyarakat yang merantau diwajibkan mengirim sisa gaji nya supaya jalan poros tengah ini terlaksana bukan dari dana desa (DD) sekali lagi saya pastikan rehabilitasi jalan di desa kami Bukan dana desa (DD) tetapi dari sisa gaji masyarakat desa Kolo-Kolo yang merantau ke luar negri kepala desa kami tau tapi seakan akan kepala desa kami santai santai saja,,”ujarnya

Baca Juga :  Corona Mereda, Bisnis Menggelora

Harapan kami sebagai rakyatnya juga diperhatikanlah jangan dianak tirikan uang yang dibikin jalan desa itu kan uang kami yang kami bayar lewat pajak negara, sebagai kepala desa harus adil lah kami disini bukan orang kaya pak istilah kais pagi makan pagi kais malam makan malam,”imbuhnya

(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *