Berita

Nol Sampah Kampanye Stop Pakai Peralatan Makan Sekali Pakai

358
×

Nol Sampah Kampanye Stop Pakai Peralatan Makan Sekali Pakai

Sebarkan artikel ini
Screenshot 2023 0226 125938

PORTALJATIM.ID, SURABAYA – Dari beberapa penelitian terungkap bahwa sampah plastik di Surabaya terus meningkat.

Tahun 1988 menurut kajian Prof. Dr. Yulinah Trihadiningrum sampah plastik di Surabaya hanya 5,6% dan masih menurut Prof Yulinah Trihadiningrum sampah plastik di Surabaya pada tahun 2006 menjadi 10,1%.

Data lain menyebutkan sampah plastik di Surabaya tahun 2010 menjadi 12% dan terus meningkat menjadi 14% pada tahun 2017. Kajian Tim Teknik Lingkungan ITS tahun 2021, sampah plastik TPA Benowo Surabaya meningkat menjadi 22%.

Dari Data DLH Kota Surabaya, sampah yang masuk TPA Benowo sehari mencapai 1.600 ton. Berarti sampah plastik yang masuk TPA Benowo mencapai 352 ton perhari. Ada beberapa jenis plastik dan 5 jenis terbanyak menurut kajian Jurusan Teknik Lingkungan ITS Surabaya adalah Tas Kresek yang mencapai 27%. Kemudian berurutan plastik peralatan makan sekali pakai (18%), Popok & Pembalut (17%), Botol minuman (14%) dan Plastik kemasan (8%). Dari Jenis sampah Plastik tersebut, peralatan makan sekali pakai seperti sendok, garpu, pisau, piring, sedotan dan gelas cenderung meningkat dratis.

Baca Juga :  Hari Ini! SMPN 4 Lumajang Wisuda dan Uji Publik Tahfid Qu'ran Angkatan Ke - IV Tahun 2023

“Gaya hidup yang terus berubah menyebabkan sampah plastik peralatan makan sekali pakai cenderung terus meningkat. Jika mengacu pada kaji Tim TL ITS tersebut, maka sampah plastik peralatan makan sekali pakai di Surabaya sehari mecapai 77,44 ton atau 28.266 ton pertahun. Dan diperkirakan jumlah tersebutkan terus meningkat,” papar Wawan Some, koordinator komunitas nol sampah surabaya, Minggu (26/02/2026).

Lebih lanjut, Wawan Some menjelaskan plastik yang digunakan untuk peralatan makan sekali pakai umumnya terbuat dari jenis plastik polistyrene (PS atau nomor 6). Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ketika makanan/minuman itu bersentuhan dengan wadah.

“Makanan yang panas dan berlemak akan mempercepat proses pelepasan styrene dan menempel pada makanan/minuman. Styrene ini termasuk bahan yang harus dihindari, karena styrene berbahaya bagi kesehatan manusia,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pelayanan Prima, Polres Jember Lakukan Pelayanan SKCK Presisi Keliling Terhadap Bacaleg Partai Politik

Tak hanya itu, Styrene dapat menyebabkan gangguan hormon estrogen pada perempuan yang dapat berakibat pada masalah reproduksi. Styrene ini juga dapat mengganggu kesehatan otak, pertumbuhan dan sistem syaraf.

Terkait dengan peringatan Hari Peduli Sampah tahun 2023, Komunitas Nol Sampah Surabaya bersama trashbag Community, sekolah Adiwiyata dan Kampung Zero Waste serta Kampung Iklim melakukan seruan agar pemerintah Surabaya melarang penggunaan plastik peralatan makan sekali pakai.

“Karena selain jumlahnya yang terrus meningkat dratis, juga karena plastik jenis Polystyteren yang dipakai dapat berbahaya bagi kesehatan manusia,” jelas Wawan Some.

Kegiatan yang dilakukan di Car Free Day jl Darmo Surabaya juga dilakukan untuk mensosialisasikan bahaya peralatan makan sekali pakai kepada masyarakat. (Pandu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *