SUMENEP, Portaljatim.net – Pemerintah Kabupaten Sumenep kembali melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai bagian dari program pengendalian inflasi dan penguatan ketahanan pangan Jawa Timur tahun 2025. Kegiatan ini digelar pada Sabtu (23/08/2025) dengan fokus utama menstabilkan pasokan sekaligus menjaga keterjangkauan harga beras bagi masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, beras dijual seharga Rp55 ribu per sak, jauh di bawah harga pasar. Kebijakan ini disambut antusias oleh masyarakat karena beras merupakan kebutuhan pokok yang tidak dapat ditawar dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran GPM menjadi solusi nyata untuk meringankan beban ekonomi, khususnya bagi keluarga berpenghasilan menengah ke bawah.
Bukan sekadar pasar murah, GPM berfungsi sebagai instrumen stabilisasi pasokan agar masyarakat tidak khawatir terhadap ancaman kelangkaan. Pemerintah daerah, melalui sinergi dengan berbagai pihak, memastikan distribusi beras berjalan lancar, merata, dan dapat menjangkau hingga pelosok desa.
Program ini sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dalam menindaklanjuti arahan nasional terkait penguatan ketahanan pangan dan pengendalian gejolak harga di pasar. Pemerintah Kabupaten Sumenep berharap GPM dapat memberikan dampak positif terhadap stabilitas ekonomi rumah tangga sekaligus memperkokoh kepercayaan publik terhadap kebijakan pangan yang dilaksanakan.
Dengan terselenggaranya program ini, masyarakat Sumenep memperoleh akses beras yang lebih murah, stabil, dan terjamin ketersediaannya. Ke depan, GPM diharapkan tidak berhenti pada upaya jangka pendek, tetapi berkesinambungan sebagai strategi jangka panjang pemerintah daerah dalam menjaga ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. (Liamsan)