Berita

Pengairan Sistem Drip Bisa Mudahkan Petani di Musim Kemarau

144
×

Pengairan Sistem Drip Bisa Mudahkan Petani di Musim Kemarau

Sebarkan artikel ini
291deacb 9fe4 4998 a8a1 985a6972535d

POPRTALJATIM.ID, SUMENEP – Dandim 0827/Sumenep Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi, S.E.,M.Si melakukan silaturahmi dengan kelompok tani HM Jaya Barokah pimpinan Hj. Halimah, Selasa (12/09/2023).

Silaturahmi berlangsung di kediaman Kades H. Imam Mawardi, S.Pd. di Desa Billapora Timur, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, dalam silaturahmi tersebut, Dandim Donny menyampaikan wacana pengembangan teknik pengairan sistem drip yang fungsinya sebagai pengairan sistem tetes.

Sistem teknologi drip didapatkan tim ahli dari Australia, dan nantinya akan digunakan pada tanaman jagung saat musim kemarau.

“Teknik pengairan ini menggunakan pipa dan plastik, nanti melalui plastik itu diberi lubang dan bisa mengalirkan air ke pohon jagung, jadi tinggal buka kran, airnya mengalir ke tanaman jagung dan bisa lembab semua, sehingga tanah menjadi produktif. Ini akan kita coba mudah-mudahan bula depan bisa kita kerjakan,” papar Donny.

Baca Juga :  Terima Tiga Penghargaan Sekaligus Ini Kata Kasat Polairud Polresta Banyuwangi 

Donny menambahkan, pengairan tersebut nantinya juga bisa digunakan petani untuk mengairi tanaman lainnya.

“Mudah-mudahan teknik drip ini menjadi solusi dan bisa membantu memudahkan petani mengairi tanaman jagung saat musim kemarau seperti saat ini,” harap Donny.

Baca Juga :  Tomas Probolinggo Minta KPK Segera Tuntaskan Kasus Gratifikasi TTPU

Selain itu, pihaknya juga berharap kepada para petani agar tetap konsisten menanam jagung untuk meningkatkan ketahanan pangan dan perekonomiannya.

“Pada prinsipnya kami tidak berhenti mengembangkan program jagung silase ini. Ada kendala kami atasi, kami belajar terus dan evaluasi, harapan kami para petani tetap konsisten, demi meningkatkan perekonomian petani di Sumenep,” pungkas Donny.

Kegiatan dilanjutkan dengan meninjau tanaman jagung milik Kades Billapora Timur usia tanam 75 hari di lahan seluas seluas 2,5 hektar.

(Liam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *