SIDOARJO, Portaljatim.net – Penutupan jalan Abdul Rahman yang merupakan jalan utama desa Pabean, Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo untuk kegiatan warga sudah sering terjadi walau banyak warga lain yang protes karena menimbulkan kemacetan di akses jalan yang lain.
Penutupan jalan secara total untuk hajatan ini menimbulkan protes bukan tanpa sebab. Hal ini karena Desa Pabean sudah memiliki gedung serbaguna yang sangat layak untuk lokasi hajatan warga. Biaya sewa juga sangat terjangkau untuk warga Pabean.
Tapi entah kenapa warga tetap lebih suka menutup jalan untuk hajatan. Walhasil kemacetan terjadi terutama di di jalan H Samian di wilayah perumahan Griya Sedati Indah serta pasar Pabean.
“Setiap ada penutupan jalan Abdul Rahman yang merupakan jalan utama desa Pabean dan dialihkan ke jalan H Samian, jalan perumahan kami menjadi padat. Kami kadang kesulitan saat mau keluar masuk perumahan kami sendiri,” ungkap Dwi Prihastuti, warga Griya Sedati Indah.
Hingga akhirnya penutupan jalan utama tersebut memakan korban. Salah satu warga Desa Pabean menjadi korban penutupan jalan tersebut lantaran menabrak plang besi yang digunakan untuk menutup jalan tersebut.
“Subuh tadi ada warga kami jatuh nabrak penutup jalan tersebut dikarenakan minim penerangan,” keluh Ismunarso Teguh Aribowo, ketua RT 52 Perumahan Pabean Asri.
Ari, sapaan akrab pak RT ini lantas menjelaskan bahwa warganya, seorakg Pria yang berinisial TA pada pukul 04.00 wib berangkat kerja menuju Bandara Juanda.
“Tetiba dipertigaan pasar Payan ada portal menutup jalan tanpa penerangan. TA baru sadar ketika sudah dekat dan berusaha rem mendadak tapi tidak cukup dan menabrak pembatas tersebut,’ imbuhnya.
Akibatnya, Motor Scopi TA pecah lampu depan dan motor bagian depan rusak. TA juga menderita luka ditangan namun masih bisa lanjut untuk berangkat kerja ke bandara.
“Terus kalau sudah kejadian begini siapa yg paling bertanggung jawab ?” Keluh Ari. (Pandu)