SUMENEP, Portaljatim.net – Proses seleksi atlet bulutangkis menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 di Kabupaten Sumenep menuai sorotan tajam. Salah satu pelatih dari kepulauan, Moh. Samsul Jamali dari PB Arjasa, mengungkapkan kekecewaannya atas ketidakadilan yang dirasakan oleh atlet binaannya, Noval, peraih juara 1, yang tak mendapatkan kesempatan mengikuti pemusatan latihan di daratan Sumenep. Jumat (13/6/2025).
Menurut Samsul, hingga saat ini tidak pernah ada surat pemanggilan dari PBSI Sumenep terhadap Noval, padahal berdasarkan petunjuk teknis (juknis), seluruh atlet yang akan diseleksi semestinya mendapatkan surat resmi untuk mengikuti pemusatan latihan. Ketidakhadiran surat tersebut, menurutnya, telah menutup akses atlet kepulauan untuk memperoleh surat dispensasi dari sekolah dan ikut dalam tahap seleksi.
“Ini bukan hanya soal tidak dipanggil, tetapi menyangkut prinsip keadilan dan pembinaan yang inklusif. Kalau memang ingin menyeleksi dengan objektif, panggil semua atlet PBSI, termasuk dari kepulauan. Setelah itu, kalau gugur karena kalah bersaing, tidak masalah. Tapi jangan dari awal sudah tidak diberi kesempatan,” ujar Samsul dengan nada kecewa.
Ia juga mempertanyakan sistem seleksi yang cenderung dilakukan secara langsung (by name) tanpa tahapan terbuka, di mana salah satu atlet yang dipilih merupakan anak dari pelatih pengurus PBSI sendiri. Hal ini dinilainya menciptakan kesan tebang pilih yang melukai semangat sportivitas.
Lebih lanjut, Samsul menambahkan bahwa ada atlet lain, yakni Arif, yang justru kembali dipanggil untuk sektor ganda, meskipun dalam pertandingan sebelumnya performanya dianggap kurang maksimal. “Noval justru memiliki kualitas lebih baik, tapi tidak mendapat kesempatan. Seharusnya PBSI memberi ruang kepada semua atlet unggulan,” tambahnya.
Ia berharap ke depan proses seleksi bisa dilakukan secara transparan, adil, dan melibatkan komunikasi dua arah, terutama dengan pelatih klub-klub dari wilayah kepulauan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Moh. Iksan, S.Pd., MT, saat dikonfirmasi, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses seleksi menuju Porprov 2025.
“Kami menerima setiap masukan, termasuk dari klub-klub di kepulauan. Ke depan, proses seleksi akan kami buat lebih terbuka dan komunikatif agar tidak ada lagi kesan eksklusivitas,” ujarnya.
(Liamsan)